Hujan Katak Di Jepang

Posted on | Sabtu, 21 Agustus 2010 | No Comments

Aneh, emank sekarang fenomena alam udah aneh2. Sekitar bulan Juni 2009 kemarin Jepang dikejutkan dengan adanya phenomena aneh yang terjadi saat turun hujan. Bukan air yang turun melainkan ikan yang bentuknya seperti kodok ewan ini memiliki panjang dengan diameter 5 cm berbentuk seperti ikan dan kodok, sejauh ini tidak ada yang dapat menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Beberapa orang menyebutkan ini merupakan phenomena langka yang pernah terjadi dijepang dan mereka menyebutnya “binatang hujan” yang diakibatkan perubahan cuaca yang tidak menentu dinegara sakura ini, bagian metereologi Jepang juga tidak dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya hal tersebut.

video Mentari Bersinar

Posted on | Senin, 16 Agustus 2010 | No Comments

Tembang berjudul Mentari Bersinar berdurasi sekitar 4 menit itu dibawakan oleh kelompok paduan suara beranggotakan murid Sekolah Menengah Pertama dan dengan lead vokal dua anak perempuan yang mengenakan baju tradisional Indonesia.
Ibu Ani Yudhoyono yang mendengarkan lagu tersebut, beberapa kali ikut bernyanyi dengan muka yang berbinar-binar. Sesekali tersenyum mendengarkan lagu ciptakan orang nomor satu negeri ini yang tidak ain suaminya itu. Dia pun menoleh kepada Presiden.

Sementara itu, Wakil Presiden Boediono yang duduk di samping Presiden SBY juga sesekali ikut menyanyikan tembang Mentari Bersinar walaupun melihat contekan teksnya.

Selesai selesai lagu dinyanyikan, tepuk tangan para peserta upacara bergemuruh. Setelah lagu ciptakan Presiden dinyanyikan, tiba giliran lagu daerah yang dibawakan dengan ceria dan lagu kebangsaan RI yang dinyanyikan dengan hikmat

Hujan Darah di India

Posted on | Rabu, 11 Agustus 2010 | 1 Comment

Video Hujan Darah di India Sudah pada melihat kejadian aneh tentang adanya Video Hujan Darah di India youtube, nah jika belum melihat peristiwa hujan ini lah Video nya pada link ini


Saya dengar berita di Stasion TV Swasta tadi sore bahwa terjadi HUJAN DARAH di India. Seluruh dunia digemparkan dengan berita ini. Ilmuwan sibuk meneliti keberadaan air hujan yang berwarna merah seperti darah. Para ahli Metereologi dan Geofisika juga memberikan komentar. Para artis juga tak ketinggalan diwawancarai oleh para wartawan untuk dimintai pendapatnya. Ada yang mengatakan tak mungkin ah terjadi hujan darah. Jangan nakut-nakutin dong katanya. Para Kyai dan tokoh masyarakat juga dimintai fatwanya. Kata kyai inilah peringatan dan teguran kepada kita ummat manusia. Manusia mestinya ingat akan Penciptanya.

Saya ini orang kecil. Bisanya hanya ngeblog. He he he. Mau berkomentar di TV ndak ada yang mau mewawancari saya. Kan Stasiun TV itu mewawancari seseorang harus ada nilai komersialnya juga. Jika Bang Kumis dimintai komentar, ya mana nilai komersial. Paling gembira karena bisa masuk TV. He he he. Karena saya suka ngeblog dan bisnis online ya bisanya komentar aja di blog. Bagaimana pendapat Bang Kumis? Menurut saya dikatakan fenomena alam bisa. Dikatakan teguran dari sang Maha Pencipta juga sangat bisa. Fenomena alam, karena alam bisa juga berubah-rubah. Tak usah kita terkejut dan takut. Hujan bisa saja hujan debu. Bisa hujan ES. Bisa juga hujan darah. Segalanya serba mungkin. Tidak mustahil. Bahkan mungkin saja nanti ada hujan sperma. Atau hujan-hujan yang lain.

Teguran? Sangat pasti. Alam mungkin sekarang lagi muak-muaknya melihat tingkah laku manusia. Ada yang dhalim antar sesama. Ada tertawa di tengah penderitaan orang lain. Kemaksiatan meraja lela. Kemungkaran sudah menjadi menu berita dalam keseharian kita. Belum lagi pengrusakan hutan dan penebangan pohon-pohon untuk kepentingan pribadi segelintir orang. Lalu karena itu semua alam seakan menggeliat. Membuat keterkejutan-keterkejutan di tengah kehidupan manusia. Manusia jadi panik. dan Takut. Padahal tidak ada yang harus kita takuti. karena Allah sang Pencipta pasti akan menjaga kita jika kita ingat kepadanya. Jika kita selalu melakukan perintah-perintahnya dan tidak mendekati sedikitpun semua yang dilarangnya artikel sebelumnya nia rahmadani

Nia Ramadhani

Posted on | Minggu, 08 Agustus 2010 | No Comments

Nia Ramadhani : lahir jakarta16 April 1990 Hubungan: Menikah Zodiak: Aries Debut: Sinetron 'Bidadari 2 Gadis kelahiran Jakarta, 16 April 1990 itu mulai berkiprah di dunia akting sejak berusia 15 tahun. Pemilik nama asli Priyanti Nur Ramadhani itu mulai mencicipi dunia akting, dengan membintangi sinetron Siti Nurbaya, berkat ketekunan sang ibunda yang memasukkan namanya dalam sebuah perusahaan rumah produksi

Bintangnya mulai bersinar saat Nia remaja bermain dalam sinetron serial Bawang Merah Bawang
Di sinetron ini, Nia beradu akting dengan aktor kawakan Dwi Yan, Lydia Kandou, Ully Artha, Naa Khairina, Dimaz Andrean dan Revalina S Temat. Walaupun mengaku tak punya pengalaman akting dan merasa grogi, karakter Nia dipuji banyak kalangan.

Sebanyak 108 episode sinetron tersebut telah ditayangkan di stasiun televisi RCTI pada 2004-2005. Bawang Merah dan Bawang Putih meraih predikat Drama Seri Terbaik pada ajang Panasonic Award 2005.

Serial Bawang Merah dan Bawang Putih juga tersohor hingga negeri Jiran, Malaysia. Selain karena adanya Ferdi yang merupakan aktor muda Malaysia, Bawang Merah dan Bawang Putih juga disiarkan melalui salah satu stasiun televisi Malaysia, TV3 pada 2006-2007.

Tawaran bermain sinetron remaja lain pun segera saja mengalir kepadanya. Nia berperan dalam belasan sinetron diantaranya Alisha, Kisah Adinda, Benci jadi Cinta, Soleha, Hey Cantik, Candy, Bembi, dan Diva.

Tak hanya sampai di sinetron, Nia merentangkan sayapnya ke dunia panggung layar lebar. Peran pertama yang ia dapatkan ada di film bergenre horor, Suster Ngesot. Di film ini, Nia harus beradegan ciuman dengan model asal Kanada Mike Lewis. Tersiar kabar, akibat adegan dalamfilm ini hubungan Nia dengan Bams Samsons retak.

Tapi ia tidak kapok terus berperan di film horor. Nia mengaku tertantang melakoni karakter yang luas. Di film berikutnya, Hantu Jembatan Ancol, Nia tampil mengenakan bikini. Penampilannya di film ini memicu protes dari banyak kalangan.

Film selanjutnya yang ia bintangi masih bergenre horor. Di film Kesurupan, Nia perpasangan dengan Andhika Pratama, Shareefa Daanish. Menjelang pemutaran perdana film Kesurupan, foto-foto Nia sedang berbikini bersama beberapa orang pria di tepi kolam renang tersebar luas di internet. Nia menanggapi dingin dan menganggap posenya wajar-wajar saja.

Kisah Asmara

Saat berpacaran dengan penyanyi R&B, Ressa Herlambang, pasangan tersebut didapuk sebagai ikon percintaan remaja. Pasalnya, mereka berdua merupakan sosok orang muda yang tengah bersinar dalam karir dan selalu menjadi pusat perhatian. Tetapi hubungan keduanya tak bertahan lama. Putus dengan Ressa, Nia jatuh cinta dan berpacaran dengan Bambang Reguna Bukit atau Bams, personel grup musik Samsons. Hubungan keduanya juga kandas dalam waktu singkat.

Kemudian tersiar kabar Nia dekat dengan putra kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edy Baskoro. Di lain waktu, Nia dikabarkan dekat dengan keponakan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Adnan Puritcha Ichfan Yasin Limpo. Tapi Nia tidak pernah secara terang-terangan memberi penjelasan.

Putus hubungan dengan Bams, aktris antagonis dalam Alisa ini memilih vakum berpacaran dan berkonsentrasi menekuni karirnya. Kisah cintanya kembali merebak pada pertengahan Oktober 2008. Dalam sebuah acara, Nia tampak bergandengan mesra dengan Ardie, panggilan akrab Anindra Ardiansyah Bakrie, putra Aburizal Bakrie.

Mereka pernah dikabarkan bertunangan pada pertengahan 2009, namun Nia membantah dan menyatakan masih ingin berkarir di dunia entertainment. Hubungan dua insan ini semakin lengket. Terbukti pada 17 Oktober 2009, Ardie melamar Nia dan merencanakan pernikahan akan berlangsung 1 April tahun ini.

Menghadapi pernikahannya, dia melepaskan diri dari aktivitas akting dan syuting. Bersama sang calon suami, Nia kini tengah mempersiapkan sebuah bisnis baru.

artikel sebelumnya : Badai Matahari

Badai Matahari

No Comments

Menurut laporan website Inggris “New Scientist”, maksud dari badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya akan jauh lebih besar dari badai angin “Katrina”, dan hampir semua manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya

Ancaman Itu Datang dari Matahari
Yuni Ikawati

Matahari. Sinar dan panasnya tentu begitu penting bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini sepanjang masa. Namun, di balik benderangnya benda langit itu tersembunyi ”sisi gelap” yang mengganggu kondisi di bumi, yaitu bintik hitam (sunspot) yang diikuti badai dan flare.

Sebagai pusat peredaran planet-planet di tata surya, matahari merupakan sumber energi bagi makhluk di bumi. Energi itu dihasilkan dari reaksi termonuklir untuk mengubah hidrogen menjadi helium yang terjadi di dekat inti matahari. Suhu di bagian pusat matahari yang terdiri dari gas berkerapatan 100 kali kerapatan air di bumi itu, mencapai 15 juta derajat Celsius.

Di dalam perut matahari terjadi rotasi dan aliran massa atau konveksi yang memengaruhi gaya magnetnya. Pada aktivitas tinggi, gaya magnet ini bisa terpelintir atau berpusar hingga menembus permukaan matahari membentuk ”kaki-kaki”, yang tampak bagai bintik hitam.

Bintik hitam matahari memiliki diameter sekitar 32.000 kilometer, umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam yang disebut umbra, berdiameter 13.000 km atau seukuran diameter rata-rata bumi dan bagian luar disebut penumbra yang garis tengahnya kurang lebih 19.000 km. Suhu penumbra lebih panas dan warnanya lebih cerah dibanding umbra.

Suhu gas yang terbentuk di lapisan fotosfer dan kromosfer di atas kelompok bintik hitam itu naik sekitar 800º Celsius di atas suhu normalnya. Akibatnya, gas ini memancarkan sinar lebih besar dibandingkan dengan gas di sekelilingnya.

Setelah beberapa hari, pelintiran magnetik ini terpecah menjadi beberapa pelintiran lebih tipis. Masing-masing bergerak melintasi permukaan ke berbagai arah hingga menghilang.

Seperti di bumi, di permukaan matahari pun terjadi badai. Badai matahari terjadi di daerah kromosfer dan korona—berada di atas kawasan munculnya bintik-bintik hitam. Beberapa badai matahari juga muncul ketika terjadi ledakan cahaya atau flare. Ketika flare muncul, terjadi pelepasan sejumlah besar energi. Umumnya, kian banyak bintik hitam terbentuk, maka flare pun makin banyak
Dampak

Flare yang mengeluarkan partikel kecepatan tinggi dalam badai matahari menyebabkan timbulnya tekanan pada magnetosfer bumi hingga mengakibatkan badai magnetik di bumi. Fenomena ini mengganggu komunikasi radio dan membuat jarum kompas berputar liar di bumi.

Bintik hitam matahari dan flare, menurut Sri Kaloka, Kepala Pusat Pengamatan Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), telah menimbulkan dampak berarti di beberapa wilayah di bumi—terutama di lintang tinggi—karena meningkatnya elektron di lapisan ionosfer. Tahun 1980-an, misalnya, pembangkit listrik di Quebec, Kanada, padam akibat terpengaruh badai matahari.

Gangguan di lapisan ionosfer di ketinggian 60 km-6.000 km dari permukaan bumi ini juga menyebabkan kekacauan dalam penyampaian sinyal komunikasi frekuensi tinggi, yang menggunakan lapisan itu sebagai media pemantul sinyal. Sistem navigasi dengan satelit global positioning system menjadi tidak akurat.

Jumlah bintik hitam yang tampak dari pengamatan dari bumi bervariasi, dari 1-100 titik. Bintik ini butuh waktu 11 tahun untuk mencapai jumlah tertinggi, lalu menurun lagi. Periode ini disebut siklus bintik matahari.

Sri Kaloka mengingatkan, puncak jumlah bintik hitam dapat terjadi lagi tahun 2011. Karena itu, semua pihak yang berkaitan dengan potensi dampak hendaknya mengantisipasi.

Data pemantauan bintik matahari dan flare terpantau di Pusat Pengamatan Dirgantara Lapan di Tanjungsari, Sumedang, sejak stasiun itu beroperasi 1975. Data itu dapat dimanfaatkan semua pihak yang berkepentingan. Hasilnya dikirimkan ke Bank Data di Swiss, urai Sri.

Periode dingin

Dalam kondisi ekstrem, baik tinggi maupun rendah, bintik hitam atau flare memberi dampak buruk bagi kondisi di bumi. Saat ini kejadian bintik hitam, menurut Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Mezak Ratag, justru dalam titik terendah.

Bintik hitam adalah indikator aktivitas matahari. Bila sedikit jumlahnya, energi yang dipancarkan matahari berkurang, yaitu 0,1 persen pada cahaya tampak, tetapi bisa puluhan persen pada ultraviolet. Kejadian bintik matahari bisa berkurang akibat menurunnya aktivitas dinamo matahari, konveksi, dan atau tekanan radiasi dari reaksi nuklir di pusat matahari.

Dalam beberapa tahun terakhir terjadi anomali aktivitas matahari itu. ”Hanya beberapa hari saja dalam dua tahun terakhir ini terpantau aktivitas bintik matahari,” ujar Mezak. Kondisi permukaan matahari hampir tanpa sunspot dalam beberapa tahun terakhir itu dikhawatirkan mengarah pada minimum Maunder kedua setelah kejadian pendinginan global sekitar tahun 1600-an.

Rendahnya aktivitas matahari berarti berkurangnya suplai panas ke bumi secara rata-rata global dalam skala waktu tahunan— bukan harian atau bulanan. Akan tetapi, pemanasan lokal masih bisa terjadi. Seperti beberapa bulan terakhir, suhu laut di bagian timur agak hangat, urai Mezak.

Berkurangnya suplai energi dari matahari pada bumi menyebabkan berkurangnya pemanasan lautan, berarti pula penguapan air laut yang akan menjadi hujan pun rendah.

Menurunnya suplai energi matahari juga melemahkan monsun. Gerakan angin monsun terjadi karena perbedaan panas antarlautan dan benua berdasarkan posisi garis edar matahari.

Pengaruh matahari ini tidak berkorelasi dengan peningkatan suhu udara beberapa pekan terakhir. Tingginya suhu udara di bumi disebabkan tingginya uap air, tetapi sedikit yang terbentuk menjadi awan, sedangkan matahari sudah di lintang selatan. Cahaya matahari sampai ke permukaan bumi tanpa halangan awan. Namun, inframerah yang dipancarkan ke bumi tertahan uap air sehingga menaikkan suhu. Uap air banyak dari laut.

Itu dijelaskan Mezak selaku Executive Panel Riset Monsun Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada pertemuan WMO di Beijing, Selasa (21/10), berdasarkan laporan sejumlah ilmuwan dari AS, China, dan Australia. Mereka mengatakan, ada tren pelemahan monsun di berbagai tempat di bumi. ”Di Indonesia, kondisi itu mengakibatkan pelemahan monsun rata-rata dalam beberapa tahun terakhir, tetapi variasinya dari tahun ke tahun bisa besar,” tambahnya.

Senin (20/10), Pusat Data Aktivitas Matahari (SIDC) di Belgia menghentikan peringatan ”All Quiet Alert”, karena peneliti di sana mendeteksi adanya aktivitas di matahari. Namun, laporan ini belum final, mengingat banyak pakar astrofisika matahari meyakini perioda aktivitas rendah ini masih akan berlangsung lama hingga berdampak pendinginan global (global cooling).

Pada kondisi belakangan ini, China mengalami musim dingin paling dingin dalam 100 tahun terakhir, Amerika Utara mencatat rekor tinggi salju, Inggris mengalami April terdingin.

Kondisi ini bukan pertama kali ini terjadi. Dari catatan sejarah, tahun 1645-1715 matahari hampir tanpa bintik, aktivitasnya sangat lemah. Pada kurun waktu itu, suhu permukaan global sangat rendah sehingga dinamakan Zaman Es Kecil.

Search

Followers